Apel Siaga Da'wah Batch 2











DEMA AKHWAT -Dewan Eksekutif Mahasiswi Akhwat STID Mohammad Natsir menggelar Apel Siaga batch II pada Jum'at (11/03/22) di halaman Kampus Putri STID Mohammad Natsir, yang diikuti secara online dan offline oleh Seluruh Civitas Akademika Kampus Putri.

Pada orasi apel siaga kali ini disampaikan oleh Direktur STID Mohammad Natsir yaitu Ustadz Dwi Budiman Assiroji M.Pd.I yang bertemakan Peran Muslimah Menghadapi Era Milenial. Hujan deras mengguyur Ketika Ustadz Dwi Budiman Assiroji M.Pd.I menyampaikan orasinya yang kemudian dipindahkan ke dalam masjid Nauroh Abdurahman. 

Dalam Orasinya Ustadz Dwi Budiman Assiroji M.Pd.I menjelaskan tentang banyaknya perubahan-perubahan yang terjadi pada masa kini yang disebabkan oleh berkembang pesatnya teknologi yang menyebabkan pengaruhnya di mana-mana, banyak yang tidak mampu menghadapinya serta munculnya kegelisahan dan ketakutan sebagian manusia yang lainnya ketika akan berhadapan dengan zaman yang sekarang ini.

 Maka, ia berkata hendaklah segala sesuatu dikembalikan kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah, kemudian ia mengutip dan menerangkan Qs. Al-Asr ayat 1-3 :

وَالْعَصْرِ (١)

اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ (٢)

اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ(٣)

“ Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh, saling nasehat menasehati untuk menaati kebenaran dan saling nasehat menasehati untuk menetapi kesabaran”

Allah bersumpah dalam Al-Qur’an demi masa, maka  Al-Qur’an adalah tuntunan dan jawaban untuk masa yang kemarin, masa sekarang dan masa yang akan datang, Karena Al-Qur’an adalah pedoman bagi umat manusia di gunakan kapan saja tanpa ada batas waktu.

Setelah Allah bersumpah dengan waktu, untuk mempertahankan/memperkokoh diri kita sendiri maka hendaklah kita memiliki iman yang kuat dan beramal sholeh, karena tidak mungkin beramal sholeh tanpa didasari iman dan tidak mungkin beriman jika tidak di barengi dengan amal sholeh. Selain itu, kita juga harus mengajak dan merangkul masyarakat yang lainnya yaitu dengan potongan ayat yang selanjutnya, saling nasihat menasihati untuk mentaati kebenaran dan nasihat menasihati untuk tetap dalam kesabaran.

Jadi, tantangan da’i untuk saat ini adalah menghadapi kemaksiatan di era digital, yang mana pada masa ini canggihnya teknologi dan kita harus bisa menggunakan dan mengendalikan sosial media dengan sebaik mungkindan untuk kebaikan. Karena di setiap da’wah pasti di barengi dengan cobaan dan kesabaran. Pelajarilah literasi tekhnologi, literasi Informasi yang dimana sekarang ini banjir dengan informasi yang entah bagaimana kebenarannya dan banyak berita-berita yag tidak benar (hoax) pada saat ini dan literasi humanisme.

Diakhir ia menyebutkan bahwa seorang da’i harus mempunyai 4 skill dalam berda'wah adapun 4 skil tersebut adalah 

1. Kemampuan berfikir kritis

Dapat berfikir dan pemaknaan yang kritis, harus pandai memilah milih informasi ( no hoax)

2. Keterampilan dan keterampilan komunikasi

bisa lewat lisan atau tulisan perindividu atau kelompok

3. Kolaborasi, manusia tidak bisa hidup sendiri maka harus bersama dengan yang lainnya, sangat disarankan dengan orang yang dapat memotivasi diri kita dan orang yang berpengaruh

4. Kreatifitas, harus pandai-pandai dalam mengikuti perubahan zaman ini.

 (Fahdah Fauziah/MARWAH)
 

Comments

Popular posts from this blog

Sabar dalam Dakwah

Collaboration DEMA Akhwat STID mohammad Natsir X DLC (Da'wah Language Club)

Temu Tokoh