Apel Siaga Da'wah STID Mohammad Natsir Akhwat

 


DEMA AKHWAT - Dewan Eksekutif Mahasiswi STID Mohammad Natsir mengadakan Apel Siaga Dakwah Batch III dengan tema “Menyikapi Ujian dalam Perspektif Da'iyyah” pada Sabtu (28/05/22) di halaman kampus putri STID Mohammad Natsir, yang diikuti oleh seluruh Civitas Akademika Kampus Putri . 

Apel Siaga Dakwah Batch III kali ini dilaksanakan bertepatan dengan Halal Bihalal Kampus Putri STID Mohammad Natsir dalam menyambut kedatangan mahasiswi semester II prodi Komunikasi Penyiaran Islam dan Pengembangan Masyarakat Islam yang mana baru memasuki asrama putri STID Mohammad Natsir.

Pada sambutan ketua DEMA yang diwakili oleh Aila Alya sebagai wakil, mengucapkan selamat kepada adik-adik semester II dan menunggu kontribusinya dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh DEMA STID Mohammad Natsir.

Ustadz Arief Abdurrahman Fadli Lc, MSI menyampaikan dalam tausiyahnya, yang mana ia memberikan beberapa catatan untuk tema yang diberikan, beliau berpendapat bahwa kata 'Daiyyah' belumlah tepat, karena barometer da'iyyah dalam menyikapi ujian adalah Islam. Antara Islam dan Muslim itu berbeda, Islam adalah sempurna sedangkan Muslim belum tentu sempurna. Sehingga seharusnya tema yang benar adalah “Menyikapi Ujian dalam Perspektif Islam”. 

Ia juga menambahkan bahwa dalam menyikapi hal pertama yang harus dilakukan adalah memahami terlebih dahulu bagaimana Islam mendefinisikan ujian itu sendiri. Ia menjelaskan satu gugusan ayat dalam QS. Al-Anbiya ayat 35 bahwa ujian memiliki dua dimensi yaitu ujian, ujian dan ujian seperti rasa penyakit takut, dan lapar serta kemiskinan. 

Dalam taushiyahnya Ia menceritakan seorang sahabat yang kelak di hari hari gigi gerahamnya lebih besar dari gunung uhud dia adalah Ar Rajjal bin Unfuwah yaitu seorang sahabat Nabi yang hafal Al-Qur'an dan memahami hadits Nabi, pada saat itu Ar Rajjal menawarkan dirinya untuk berdakwah di kota kelahirannya yaitu kota Yamamah. Di kota Yamamah tersebut ada seseorang yang mengaku bahwa dirinya adalah seorang Nabi dan Rasul yaitu Musaimah Al Kadzab, dan dalam proses dakwahnya Ar Rajjal terpengaruh atas ajakan Musailamah untuk bergabung dengannya dalam menyebarkan kebathilan dengan ketidakseimbangan yang lebih besar, maka Ar Rajjal pun goyah dan mengikuti Musaimah Al Kadzab. Disinilah poin penting dari kisah ini disampaikan bahwa banyak orang yang sukses dalam menghadapi menghadapi tapi tidak dengan senang. 

Di akhir taushiyahnya, ia memberi pesan bahwa sebagai seorang muslim kita harus bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan dan tunggu dalam menerima ujian dari Allah ta'ala.

Apel siaga ini ditutup dengan sosialisasi dari Bidang Pengelola dan para Staf Kampus Putri STID Mohammad Natsir dengan memperkenalkan seluruh Staf kampus putri kepada seluruh mahasiswi terutama mahasiswi semester II yang baru memasuki asrama. 

(Widya/MARWAH)

Editor : Mega ( DEMA)

Comments

Popular posts from this blog

Sabar dalam Dakwah

Collaboration DEMA Akhwat STID mohammad Natsir X DLC (Da'wah Language Club)

Temu Tokoh